Selasa, 19 Maret 2013

RIWAYAT DATU SUBAN

Bismillaahirahmaanirahiim,setelah lama tidak memposting artikel tentang Hikayat Ulama Borneo,siang ini aku mau menceritakan tentang riwayat hidup Datuk Suban,guru dari Datu Sanggul,dan inilah riwayat hidup beliau,Datu Suban sering disebut juga datu sya'iban ibnu zakaria zulkifli dgn ibunda bernama maisyarah,beliau hidup dikampung Muning Tatakan kabupaten Tapin Rantau Kalsel,beliau
semasa hidupnya mempunyai martabat tinggi dan mulia,peramah dan paling
disegani yg patut diteladani oleh kita
sebagai penerus dan pewaris yg hidup
diabad modern ini. Datu Suban adalah guru dari semua datu
orang muning,selain ahli ilmu
tasawuf,Datu Suban juga ahli ilmu taguh
(kebal),ilmu kabariat,ilmu dapat berjalan
diatas air,ilmu maalih rupa,ilmu
pandangan jauh,ilmu pengobatan,ilmu kecantikan,ilmu falakiah,ilmu tauhid dan
ilmu firasat,dgn ilmu yang dimilikinya
banyaklah org yg menuntut ilmu kepada
beliau dan yg paling terkenal ada 13 orang.. 1.Datu Murkat 2.Datu Taming Karsa 3.Datu Niang thalib 4.Datu Karipis 5.Datu Ganun 6.Datu Argih 7.Datu ungku 8.Datu Labai Duliman 9.Datu Harun 10.Datu Arsanaya 11.Datu Rangga 12.Datu Galuh Diang Bulan 13.Datu Sanggul Diantara ilmu ilmu yg selalu diajarkan
dlm setiap kesempatan beliau selalu
mengajarkan ilmu mengenal diri (ilmu
ma'rifat) dgn tarekat memusyahadahkan
Nur Muhammad,hal ini tidaklah
mengherankan karena sebelum Datu Suban mengajarkan ajaran makrifat melalui
tarekat Nur Muhammad ini,seorang ulama
banjar yaitu syekh Ahmad Syamsuddin Al-
Banjari telah menulis asal kejadian Nur
Muhammad itu,yg naskahnya ditemukan
oleh seorang orientalis bangsa Belanda R.O.Winested. Datu Suban dikenal sebagai wali Allah
beliau memiliki karomah Kasyaf yaitu
terbukanya tabir rahasia bagi beliau
sehingga dapat mengetahui sampai
dimana kemampuan murid muridnya dlm
menerima ilmu-ilmu yg diberikannya,seperti akan menyerahkan
kitab pusaka yg kemudian hari dinamakan
kitab Barencong,kitab tsb beliau serahkan
kepada Datu Sanggul (Abdussamad)
,murid terakhir yg belajar kepada
beliau,menurut pandangan Kasyaf beliau hanya Abdussamad lah yg dapat menerima,mengamalkan dan
mengajarkannya,karomah beliau yg lain adalah
beliau mengetahui ketika akan tiba
ajalnya,ketika dari mata beliau keluar
sebuah sosok yg rupanya sangat bagus,bercahaya dan berpakaian hijau,ini
berarti tujuh hari lagi beliau akan
berpindah alam,empat hari kemudian dari
tubuh beliau keluar lagi cahaya
berwarna putih amat cemerlang,besarnya
sama dgn tubuh beliau dan berbau harum semerbak,ini berarti tiga hari lagi beliau
akan meninggalkan dunia fana ini,oleh
karena itu beliau segera mengumpulkan
semua murid muridnya,setelah semua
muridnya berkumpul beliau berkata,
"Murid murid yg aku cintai,kalian jangan terkejut dengan panggilan mendadak
ini,karena pertemuan kita hanya hari ini
saja lagi,nanti malam sekitar jam satu
tengah malam aku akan meninggalkan
dunia yg fana ini,hal ini sudah tidak bisa
ditunda tunda lagi,karena ketentuan ALLAH telah berlaku" Kemudian beliau membacakan firman
ALLAH surat An-Nahal ayat 61 yang
berbunyi: "Apabila sudah tiba waktu yang
ditentukan maka tidak seorang pun yang
dapat mengundurkannya dan juga tidak
ada yang dapat mendahulukannya." mendengar ucapan beliau itu semua yg hadir diam membisu seribu bahasa. "Nah,waktuku hampir tiba"kata Datu Duban memecah kesunyian itu. "Mari kita berzikir bersama sama untuk mengantarkan kepergianku"kata Datu Suban lagi.Semua murid dipimpin oleh beliau serentak mengucapkan zikir "Hu Allah...Hu Allah...Hu Allah..." "Perhatikanlah ..apabila aku turun kurang lebih 40 hasta sampai pada batu berwarna merah sebelah dan hitam sebelah,aku berdiri disana nanti,maka pandanglah aku dengan sebenar-benarnya,yang ada ini atau yang tiada nanti,lihatlah aku ada atau tiada,kalau ada masih diriku ini tidak,menjadi tiada,berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian belum sejati,tetapi bila aku menjadi tiada berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian adalah ilmu sejati dan sempurna" Setelah berkata demikian beliau diam,kemudian meletuslah badan Datu Suban dan timbul asap putih,hilang asap putih dan timbul cahaya (nur) yang memancar mancar sampai keatas ufuk yang tinggi,kemudian lenyap ditelan kemunculan cahaya rembulan.Semua yang hadir takjub menyaksikan kejadian itu,kemudian terdengar gemuruh ucapan murid murid beliau...Inna lillahi wainna ilaihi raaji'uun.
BY _NUR ALWANI _(Be mine forever)

MAKAM WALI DI KOTA BANJARMASIN

Makam Wali di Kota Banjarmasin

Didalam kitab tanwirul Qulub oleh syeikh Amin Kurdi menjelaskan:

Karena itulah sebagian Syeikh Tasawuf berkata "Barangsiapa yang tidak nampak karomahnya setelah wafatnya sebagaimana nampaknya karomah pada saat wali tersebut hidup, maka ia bukanlah seorang shadiq (wali sejati)"
Berkata sebagian Syeikh Tasawuf, "Sesungguhnya Allah menugaskan malaikat pada qubur seorang Wali yang bertugas untuk memenuhi berbagai hajat, dan terkadang Sang Wali keluar dari quburnya dan memenuhi hajat tersebut oleh dirinya sendiri"


Kota Banjarmasin adalah salah satu kota wali di negri ini. banyak sekali ulama-ulama besar yang menyebarkan islam di kota ini. Berikut adalah beberapa makam dari wali-wali yang ada di kota Banjarmasin yaitu:
1. Sultan Suriansyah, 2. Surgi Mufti, 3. Guru Sekumpul, 4. Datu Kalampayan 5. Datu Abulung, 6. Habib Basirih, 7. Khatib Dayan

1.Sultan SuriansyahMakam Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Sultan Suriansyah merupakan raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudera, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi Pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Gelar lainnya adalah Panembahan atau Susuhunan Batu Habang.

Sultan Suriansyah, berasal dari keturunan raja-raja Kerajaan Negara Daha. Ia merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk Islam, dan sejak beliaulah agama Islam berkembang resmi dan pesat di Kalimantan Selatan. Untuk pelaksanaan dan penyiaran agama Islam beliau membangun sebuah masjid yang dikenal sebagai Masjid Sultan Suriansyah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Menurut sarjana Belanda J.C. Noorlander bahwa berdasarkan nisan makam, maka umur kuburan dapat dihitung sejak lebih kurang tahun 1550, berarti Sultan Suriansyah meninggal pada tahun 1550, sehingga itu dianggap sebagai masa akhir pemerintahannya. Ia bergelar Susuhunan Batu Habang. Menurut M. Idwar Saleh bahwa masa pemerintahan Sultan Suriansyah berlangsung sekitar tahun 1526-1550. Sehubungan dengan hal ini juga dapat menetapkan bahwa hari jadi kota Banjarmasin jatuh pada tanggal 24 September 1526.
Ratu Intan Sari atau Puteri Galuh adalah ibu kandung Sultan Suriansyah. Ketika itu Raden Samudera baru berumur 7 tahun dengan tiada diketahui ayahnya Raden Manteri Jaya menghilang, maka tinggallah Raden Samudera bersama ibunya. Pada masa itu Maharaja Sukarama, raja Negara Daha berwasiat agar Raden Samudera sebagai penggantinya ketika ia mangkat. Tatkala itu pula Raden Samudera menjadi terancam keselamatannya, berhubung kedua pamannya tidak mau menerima wasiat, yaitu Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Tumenggung, karena kedua orang ini sebenarnya kemenakan Sukarama. Ratu Intan Sari khawatir, lalu Raden Samudera dilarikan ke Banjar Masih dan akhirnya dipelihara oleh Patih Masih dan Patih Kuin. Setelah sekitar 14 tahun kemudian mereka mengangkatnya menjadi raja (berdirinya kerajaan Banjar masih/Banjarmasin). Ratu Intan Sari meninggal pada awal abad ke-16.
Sultan Rahmatullah, putera Sultan Suriansyah, beliau raja Banjar ke-2 yang bergelar Susuhunan Batu Putih. Masa pemerintahannya tahun 1550-1570.
Sultan Hidayatullah, raja Banjar ke-3, cucu Sultan Suriansyah. Ia bergelar Susuhunan Batu Irang. Masa pemerintahannya tahun 1570-1595. Ia senang memperdalam syiar agama Islam. Pembangunan masjid dan langgar (surau) telah banyak didirikan dan berkembang pesat hingga ke pelosok perkampungan.
Pada tahun 1521 datanglah seorang tokoh ulama besar dari Kerajaan Demak bernama Khatib Dayan ke Banjar Masih untuk mengislamkan Raden Samudera beserta sejumlah kerabat istana, sesuai dengan janji semasa pertentangan antara Kerajaan Negara Daha dengan Kerajaan Banjar Masih. Khatib Dayan merupakan keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon, Jawa Barat. Ia menyampaikan syiar-syiar Islam dengan kitab pegangan Surat Layang Kalimah Sada di dalam bahasa Jawa. Ia seorang ulama dan pahlawan yang telah mengembangkan dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Banjar sampai akhir hayatnya.

Patih Kuin adalah adik kandung Patih Masih. Ia memimpin di daerah Kuin. Ketika itu ia telah menemukan Raden Samudera dan memeliharanya sebagai anak angkat. Pada masa beliau keadaan negerinya aman dan makmur serta hubungan dengan Jawa sangat akrab dan baik. Ia meninggal pada awal abad ke-16.
Patih Masih adalah seorang pemimpin orang-orang Melayu yang sangat bijaksana, berani dan sakti. Ia memimpin di daerah Banjar Masih secara turun temurun. Ia keturunan Patih Simbar Laut yang menjabat Sang Panimba Segara, salah satu anggota Manteri Ampat. Ia meninggal sekitar awal abad ke-16.
Senopati Antakusuma adalah cucu Sultan Suriansyah. Ia seorang panglima perang di Kerajaan Banjar dan sangat pemberani yang diberi gelar Hulubalang Kerajaan. Ia meninggal pada awal abad ke-16.
Syekh Abdul Malik atau Haji Batu merupakan seorang ulama besar di Kerajaan Banjar pada masa pemerintahan Sultan Rahmatullah. Ia meninggal pada tahun 1640.
Haji Sa'anah berasal dari keturunan Kerajaan Brunei Darussalam. Ia menikah dengan Datu Buna cucu Kiai Marta Sura, seorang menteri di Kerajaan Banjar. Semasa hidupnya Wan Sa'anah senang mengaji Al-Qur'an dan mengajarkan tentang keislaman seperti ilmu tauhid dan sebagainya. Ia meninggal pada tahun 1825.
Pangeran Ahmad merupakan seorang senopati Kerajaan Banjar di masa Sultan Rahmatullah, yang diberi tugas sebagai punggawa atau pengatur hulubalang jaga. Ia sangat disayangi raja dan dipercaya. Ia meninggal pada tahun 1630.
Pangeran Muhammad, adalah adik kandung Pangeran Ahmad, juga sebagai senopati Kearton di masa Sultan Hidayatullah I. Ia meninggal pada tahun 1645.
Sayyid Ahmad Iderus, adalah seorang ulama dari Mekkah yang datang ke Kerajaan Banjar bersama-sama Haji Batu (Syekh Abdul Malik). Ia menyampaikan syiar-syiar agama Islam dan berdakwah di tiap-tiap masjid dan langgar (surau). Ia meninggal pada tahun 1681.
Gusti Muhammad Arsyad putera dari Pangeran Muhammad Said. Ia meneruskan perjuangan kakeknya Pangeran Pangeran Antasari melawan penjajah Belanda. Ia kena tipu Belanda, hingga diasingkan ke Cianjur beserta anak buahnya, setelah meletus perang dunia, ia dipulangkan ke Banjarmasin. Ia meninggal pada thaun 1938.
Kiai Datu Bukasim merupakan seorang menteri di Kerajaan Banjar. Ia keturunan Kiai Marta Sura, yang menjabat Sang Panimba Segara (salah satu jabatan menteri). Ia meninggal pada tahun 1681.
Anak Tionghoa Muslim. Pada permulaan abad ke-18, seorang Tionghoa datang berdagang ke Banjarmasin. Ia berdiam di Kuin Cerucuk dan masuk Islam sebagai muallaf. Tatkala itu anaknya bermain-main di tepi sungai, hingga jatuh terbawa arus sampai ke Ujung Panti. Atas mufakat tetua di daerah Kuin, mayat anak itu dimakamkan di dalam komplek makam Sultan Suriansyah.

2. Surgi MuftiMakam ini terletak di Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatam Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin . Tuan Guru H. Surgi Mufti atau Mufti Jamaluddin adalah cicit Al-Banjari dari garis istri beliau yang keenam, bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha (seorang bangsawan Kerajaan Banjar). Silsilah Tuan Guru Surgi Mufti ini adalah: Mufti Jamaluddin bin Zalekha binti Pangeran Mufti H. Ahmad bin Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (datu kalampayan).

Semasa hidupnya, Tuan Guru H. Surgi Mufti dikenal sebagai seorang ulama besar yang pemurah, ramah-tamah, dan disegani oleh semua kalangan, termasuk oleh Belanda.

Banyak orang-orang yang belajar dan menuntut ilmu kepada beliau. Beliau ini menurut Abu Daudi, diangkat menjadi mufti oleh pemerintah Belanda dan berkedudukan di Banjarmasin pada tahun 1896. Beliau wafat pada tanggal 8 Muharram 1348 H (1902) dan dimakamkan di depan rumah beliau di Jalan Masjid Jami Banjarmasin. Oleh Pemerintah, makam beliau kemudian ditetapkan sebagai salah satu peninggalan dan cagar budaya yang dilindungi hingga sekarang dikenal oleh masyarakat Banjar dengan nama Kubah Sungai Jingah. Gelar beliau juga diabadikan menjadi nama satu kelurahan dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni Kelurahan Surgi Mufti.

3. Guru SekumpulMakam guru sekumpul terletak didekat rumah beliau dibelakang mushalla tempat beliau mengajar.Dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul,karena tempat beliau berada di kelurahan Sekumpul sekitar 2 km dari pusat kota Martapura.Disamping makam beliau juga ada makam KH Seman Jalil,kemudian paman beliau Alimul fadhil KH Seman Mulia,dan maqam ibu beliau.

Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani yang selagi kecil dipanggil dengan nama Qusyairi adalah anak dari perkawinan Abdul Ghani bin H Abdul Manaf dengan Hj Masliah binti H Mulya. Muhammad Zaini Ghani merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama H Rahmah.

Beliau dilahirkan di Tunggul Irang, Dalam Pagar, Martapura pada malam Rabu tanggal 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan tanggal 11 Februari 1942 M.

Kalau kita cermati deretan guru-guru beliau pada saat itu adalah tokoh-tokoh besar yang sudah tidak diragukan lagi tingkat keilmuannya. Walaupun saya tidak begitu mengenal secara mendalam tetapi kita mengenal Ulama yang tawadhu KH. Husin Qadri lewat buku-buku beliau seperti Senjata Mukmin yang banyak dicetak di Kal-Sel. Sedangkan al-Alim al-Allamah Seman Mulya, dan al-Alim Syaikh Salman Jalil, ingin rasanya berguru dan bertemu muka ketika masih hidup. Syaikh Seman Mulya adalah paman beliau yang secara intensif mendidik beliau baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepada beliau kecuali di sekolahan. Tapi Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan beliau mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) beliau kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Sekumpul sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.

Sedangkan al-Alim al-Allamah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu beliau dan al-marhum KH. Hanafiah Gobet). Selain itu, Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Beliau ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang beliau contohkan kepada kami agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.

Selain itu, di antara guru-guru beliau lagi selanjutnya adalah Syaikh Syarwani Abdan (Bangil) dan al-Alim al-Allamah al-Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi. Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah). Dari beberapa guru beliau lagi adalah Kyai Falak (Bogor), Syaikh Yasin bin Isa Padang (Makkah), Syaikh Hasan Masyath, Syaikh Ismail al-Yamani, dan Syaikh Abdul Kadir al-Bar. Sedangkan guru pertama secara ruhani adalah al-Alim al-Allamah Ali Junaidi (Berau) bin al-Alim al-Fadhil Qadhi Muhammad Amin bin al-Alim al-Allamah Mufti Jamaludin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari, dan al -Alim al-Allamah Muhammad Syarwani Abdan Bangil. (Selain ini, masih banyak tokoh lagi di mana sebagiannya sempat saya catat dan sebagian lagi tidak sempat karena waktu itu beliau menyebutkannya dengan sangat cepat. Sempat saya hitung dalam jumblah kira-kira, guru beliau ada sekitar 179 orang sepesialis bidang keilmuan Islam terdiri dari wilayah Kalimantan sendiri, dari Jawa-Madura, dan dari Makkah).

Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Syekh Muhammad Ghani juga adalah seorang pemuda yang shalih dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem memenej usaha dagang beliau sampaikan kepada kami lewat cerita-cerita itu.

Tuan Guru H.M. Zaini Abdul Ghani telah menulis beberapa buah kitab, antara lain:
- Risalah Mubaraqah.
-Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muharnmad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani.
- Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah.
- Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.
Sebelum beliau wafat, beliau memberikan wasiat kepada seluruh kerabat, para murid dan kaum muslimin. yang di buat pada hari Ahad Tanggal 11 Jumadil Akhir 1413 H , yang isi wasiatnya berbunyi:
1. Menghormati ulama
2. Murah diri, murah hati, manis muka.
3. Memaafkan segala kesalahan orang lain.
4. Jangan bersifat tamak dan memakan harta riba.
5. Jangan menyakiti orang lain.
6. Jangan merasa baik dari orang lain.
7. Berpegangn kepada Allah segala hajat yang dikehendaki.
8. Baik sangka terhadap muslim.
9. Banyak-banyak sabar apabila mendapat musibah, banyak-banyak syukur atas nikmat.
10. Tiap-tiap orang yang iri dengki atau adu asah jangan dilayani, serahkan segala sesuatu kepada Allah (tawakkal)

Pada hari Rabu 10 Agustus 2005 jam 05.10 pagi beliau telah berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun.

4. Datu KalampayanMakam datu kalampayan di Kalampayan, Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan (sekitar 56 km dari Kota Madya Banjarmasin).

Datu kalampayan atau syekh Muhammad Arsyad AlBanjari adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh dan mempunyai peran penting dalam sejarah pengembangan syiar agama Islam,khususnya di bumi Kalimantan .Seorang yang sangat gigih mempertahankan dan mengembangkan faham Ahlus Sunah Wal jama'ah dengan faham Asy'ariah untuk Ilmu Tauhid,dan Mazhab Imam syafi'i untuk bidang Ilmu fiqih.Beliau juga seorang mufti (penasehat agama) pada Kesultanan Banjar,dan juga seorang penulis yang produktif.

Sejak kecil, tepatnya pada umur sekitar 7 tahun Muhammad Arsyad kecil sudah fasih dalam membaca Selanjutnya menjelang usia 30 tahun Muhammad Arsyad diberangkatkan ketanah suci Mekkah untuk memperdalam ilmu agama dengan biaya sultan (kerajaan),karena sultan berharap dengan ilmu yang diperolehnya ditanah suci itu kelak akan dapat membimbing dan mengajarkan kepada rakyat Banjar dan sekitarnya dalam hal ke agamaan (Islam)

Ketika di Mekkah beliau berkenalan dan bersahabat dengan penuntut-penuntut setanah air,antara lain: Abdul Wahhab Bugis dari Makasar,Abdus Samad dari Palembang (pengarang kitab Siyarus Salikin dan Hidayatus Salikin) dan Abdur Rahman Masri dari Betawi (jawi).Konon di Mekkah itu pula sempat berkenalan dan sekaligus berguru kepada Datu Sanggul (Abdus Samad),yang pada akhirnya beliu diberi kitab yang terkenal dengan sebutan Kitab Barencong oleh Datu Sanggul.

Setelah lebih 30 tahun belajar ditanah suci beliau akhirnya dapat menguasai keahlian diberbagai bidang ilmu agama seperti:ilmu fiqih,ilmu tasawuf,usul fiqih,cabang -cabang bahasa Arab seperti: nahwu,sharaf,balaghah dan lain-lain,serta ilmu falak (astronomi) dan ilmu umum seperti politik serta pemerintahan . Selesai mempelajari yang disebut diatas beliau pulang ketanah air bersama kawan-kawannya.

Karamah (Kemulian) beliau adalah makam datu kalampayan yang sampai sekarang sangat ramai diziarahi orang.Dengan ziarahnya orang-orang yang datang dari segala penjuru Kalimantan dan Luar Kalimantan,mereka membagi - bagikan hadiah pada penduduk Kalampayan yang ada disekitar makam itu, walau beliau sudah lama meninggal dunia, beliau masih dapat membantu penduduk kampung sekitar makam beliau.


5. Datu AbulungMakam datu abulung terletak di kampung Sungai Batang, Martapura, Kalimantan Selatan. Sukar melacak kapan tepatnya saat Syekh 'Abd Al-Hamid dilahirkan. Seperti halnya Syekh Siti Jenar, kehidupan Syekh 'Abd Al-Hamid pun secara umum sukar dilacak datanya. Namun demikian, yang pasti ia menyaksikan Kesultanan Banjar dipimpin oleh Sultan Tamhid Allah, yang berkuasa pada 1778-1808 M.
Abd Al-Hamid pernah leluasa mengajarkan pandangan tasawuf wahdah al-wujud (wujudiyyah) Ibn 'Arabi' (1165-1240). Pandangan tasawuf wahdah al-wujud yang dianut Syekh 'Abd Al-Hamid ini dipengaruhi aliran ittihad-nya Abu Yazid Al-Busthami (w. 873 H) dan hulul-nya Al-Hallaj (w. 923 H) yang masuk ke Indonesia melalui Hamzah Fansuri dan Syams Al-Din Al-Sumatrani serta Syekh Siti Jenar dari jawa.

Kesempatan Syekh 'Abd Al-Hamid mengembangkan ajaran wujudiyyah mulai mendapatkan sandungan ketika tersiar sampai ke telinga Sultan Tamhid Allah dan Syekh Arsyad Al-Banjari bahwa ajaran yang dibawanya dianggap meresahkan masyarakat Dilaporkan, 'Abd Al-Hamid mengajarkan orang-orang, bahwa "tidak ada wujud kecuali Allah. Tidak ada 'Abd Al-Hamid kecuali Allah; Dialah aku dan akulah Dia. Dan sangat kebetulan, Syekh Muhammad Arsyad, sebagai penganut ajaran Syekh b. 'Abd Al-Karim Al-Sammani Al-Madani guru dari tokoh-tokoh tarekat Sammaniyyah Nusantara memang tidak sepakat dengan Wujudiyyah-nya Syekh 'Abd Al-Hamid dan bahkan menganggapnya musyrik.

Akibat dari pernikirannya inilah, Syekh 'Abd Al-Hamid Abulung hidupnya di tangan para algojo Kesultanan Banjar. la dihukum mati oleh keputusan Sultan Tamhid Allah, atas Pertimbangan Syekh Muhammad Arsyad yang waktu itu menjabat sebagai mufti besar (Alfani Daud, 1997). Peristiwa ini, hingga kini belum bisa ketahui secara pasti, kecuali hanya dugaan terjadi pada awak abad ke-18, dimana eksekusinya dilakukan di Abulung. Makamnya sendiri sempat tidak diketahui oleh masyarakat, seperti dalam kasus kematian Syekh Siti Jenar, yang hingga kini makamnya masih menjadi misteri.

Baru belakangan makamnya diketahui terletak kira-kira dua atau tiga kilometer di sebelah hilir Dalam Pagar -kampung yang dikenal sebagai tempat menuntut ilmu keagamaan di Kalimantan Selatan (A. Steenbrink, 1984), dalam kondisi tidak berpagar. Kuburan ini ditemukan atas petunjuk tuan guru (kiai) Haji Muhammad Nur, seorang ulama dan guru tarekat di Takisung (Kabupaten Tanah Laut), yang kemudian dibangunkan kubah-nya. Tuan guru Haji Muhammad Nur sendiri mengaku sebagai keturunan langsung dari Syekh 'Abd Al-Hamid.

Hingga kini, makam datu abulung masih banyak dikunjungi umat Islam karena dianggap memiliki karamat. Di antara karamat-nya yang nampak adalah makamnya, yang berada di pinggir sungai, tak bisa dihanyutkan air. Padahal makam tersebut sering tergerus air. Namun ketika makam itu telah turun, secara ajaib makam itu naik lagi dan tanah pun menyangga makam itu lagi.

6. Habib Basirih
makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Basirih, letaknya tidak begitu jauh dari jembatan tol menuju kawasan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Kubah ini berada di Jl Keramat RT 13, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Silsilahnya, Habib Hamid bin Abbas bin Abdullah bin Husin bin Awad bin Umar bin Ahmad bin Syekh bin Ahmad bin Abdullah bin Aqil bin Alwi bin Muhammad bin Hasyim bin Abdullah bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad Al Faqih bin Abdurrahman bin Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath.
Konon, antara Habib Basirih dengan salah satu wali songo, Sunan Ampel (Raden Rahmat), masih ada hubungan kekeluargaan. Sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad Shahib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rasulullah Muhammad SAW).
Kedua tokoh ulama besar di jamannya ini, bertemu pada Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Sunan Ampel jalur putra Alwi Umul Faqih yang bernama Abdul Malik sedang Habib Basirih jalur putra Alwi Umul Faqih yang bernama Abdurrahman. Lalu, jika Sunan Ampel adalah keturunan ke 23 dari Rasulullah Muhammad SAW, maka Habib Basirih merupakan keturunan ke 36.
Untuk menuju kubah Habib Basirih, bisa ditempuh lewat jalur darat dan sungai. Menggunakan angkutan darat melalui Jl Gubernur Subardjo, Lingkar Selatan (jalan tol), Jl Trisakti, Komplek Lumba-Lumba atau memanfaatkan Sungai Basirih.
Kemudian, saat berada di kubah Habib Basirih, kita akan melihat beberapa makam keramat lainnya. makam keponakan Habib Basirih, yakni Habib Batilantang (Habib Ahmad bin Hasan bin Alwi bin Idrus Bahasyim) yang berada di seberang Sungai Basirih, juga makam ibunda Habib Basirih, Syarifah Ra’anah dan makam-makam lainnya didekat Kubah Habib Basirih.
Kelurahan Basirih dikenal luas tak pernah bisa dilepaskan dengan kebesaran nama Habib Basirih. Setiap hari tak pernah sepi, berpuluh-puluh pengunjung, berziarah di makam Habib yang banyak mempunyai karomah ini

7. Khatib Dayan

http://wisatareligibanjarmasin.weeblyMakam khatib dayan bersebelahan dengan makam sultan suriansyah. Di balik Hikayat Banjar, ada figur dari Demak yang memberi warna keislaman di daerah ini. Khatib Dayan, namanya. Boleh dibilang, Khatib yang dikirim secara khusus sebagai utusan dari kerajaan Demak ini yang menjadi penatagama (penghulu) pertama di Tanah Banjar.

Siapa Khatib Dayan? Menurut Arthum Artha, wartawan yang juga penulis buku tentang budaya dan sejarah Banjar, Khatib Dayan adalah Sayyid Abdurrahman. Menurut orang Jawa dan babad Banjar, kata dia, ditulis Ngabdulrahman Penatagama. Abdurrahman, sangat setia kepada Sultan Suriansyah. Dialah yang selalu mendampingi raja.

Sedang menurut Amir Hasan Kiai Bondan (Suluh Sedjarah Kalimantan, 1957), pemuka Banjar lainnya yang berperan dalam syiar Islam adalah Haji Batu. Haji Batu (Syekh Abdul Malik) menjadi pembantu Khatib Dayan dalam mengislamkan penduduk dalam lingkungan kerajaan.

Menurut versi Kuin, Khatib Dayan merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati. Pendiri keraton Cirebon ini aslinya bernama Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati, yang dikenal sebagai salah satu Wali Songo yang bertugas di Cirebon merupakan keturunan dari waliyullah Muhammad Shahib Mirbath. Muhammmad Shahib Mirbath adalah keturunan generasi ke-16 dari Nabi Muhammad SAW.

Silsilah Syarif Hidayatullah (keturunan ke-24) tersambung dari orangtuanya Abdullah bin Ali Nurul Alam bin Jamaluddin Husin bin Ahmad Jalaluddin bin Abdullah Khan bin Abdul Malik bin Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath.

Sunan Gunung Jati, memiliki putra bernama Sultan Hasanudin (Sultan Banten I). Khatib Dayyan, menurut sumber Kuin, merupakan buyut dari Sultan Hasanudin. Ayah dari Khatib Dayan adalah Sultan Maulana Ahmad (Cirebon) bin Sultan Yusuf (Cirebon) bin Sultan Hasanudin.

“Khatib Dayan kawin dengan seorang anak Sultan Suriansyah. Dari perkawinan itu lahir Khatib Hamid yang tinggal di Kuin Utara,” ujar Syarif, warga Kuin sambil membuka silsilah keluarganya.
Khatib Hamid menurunkan anak cucu yang juga berprofesi sebagai Khatib. Putranya yang bernama Khatib Muhidin memiliki anak yang juga meneruskan jabatan sebagai Khatib yakni Jamain.

Sumber: http://wisatareligibanjarmasin.weebly.com 

 BY _NUR ALWANI _(Be mine forever)

RIWAYAT DATU SANGGUL (WALI ALLAH)

RIWAYAT DATU SANGGUL
Sumber: mypbm.forumotion.com

(Datu Sanggul, Rantau)
Menurut riwayat, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari pernah bertemu dengan DatuSanggul sewaktu masih menuntut ilmu di Mekkah. Dalam beberapa kali
pertemuan tersebut, keduanya kemudian sharing dan diskusi masalah ilmu ketuhanan. Hasil dari diskusi mereka tersebut kemudian ditulis dalam sebuah kitab yang oleh orang Banjar dinamakan kitab Barencong. Siapakah Datu Sanggul?
Berdasarkan tutur lisan yang berkembang dalam masyarakat dan beberapa catatan dari beberapa orang penulis buku, sepengetahuan penulis setidaknya ada tiga versi yang menjelaskan tentang sosok dan kiprah Datu Sanggul.
Versi Pertama menyatakan bahwa Datu Sanggul adalah putra asli Banjar. Kehadirannya menjadi penting dan lebih dikenal sejarah lewat lisan dan berita Syekh Muhammad Arsyad yang bertemu dengannya ketika beliau masih belajar di Mekkah. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Datu Sanggul pernah berbagi ilmu dengan Syekh Muhammad Arsyad dan melahirkan satu kitab yang disebut dengan kitab Barencong yang isinya menguraikan tentang ilmu tasawuf atau rahasia-rahasia ketuhanan dan sampai sekarang masih menjadi bahan perdebatan serta diragukan keberadaannya, karena tidak pernah ditemukan naskahnya. Namun walaupun demikian pengertian dari kitab Barencong itu sendiri dapat kita tinjau dan pahami dari dua sisi, yakni pemahaman secara tersurat dan secara tersirat. Secara tersurat boleh jadi kitab tersebut memang ada, berbentuk seperti umumnya sebuah buku dan ditulis bersama sebagai suatu konsensus keilmuan oleh Syekh Muhammad Arsyad dan Datu Sanggul (hal ini menggambarkan adanya pengakuan dari Syekh Muhammad Arsyad akan ketinggian ilmu tasawuf Datu Sanggul).
Kemudian secara tersirat dapat pula dipahami bahwa maksud kitab Barencong tersebut adalah simbol dari pemahaman ketuhanan Syekh Muhammad Arsyad yang mendasarkan tasawufnya dari langit turun ke bumi dan simbol pemahamanan tasawuf Datu Sanggul dari bumi naik ke langit. Maksudnya kalau Syekh Muhammad Arsyad belajar ilmu ketuhanan dan tasawuf berdasarkan ayat-ayat Alquran yang telah diwahyukan kepada Nabi Saw dan tergambar dalam Shirah hidup beliau, sahabat dan orang-orang sholeh sedangkan Datu Sanggul mengenal hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (alam), sehingga dari pemahaman terhadap alam itulah menyampaikannya kepada kebenaran sejati yakni Allah, karena memang pada alam dan bahkan pada diri manusia terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi mereka yang mentafakurinya. Dengan kata lain ilmu tasawuf Datu Sanggul adalah ilmu laduni yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Karena itulah orang yang ingin mempelajari ilmu tasawuf pada dasarnya harus menggabungkan dua sumber acuan pokok, yakni berdasarkan wahyu (qauliyah) dan berdasarkan ayat-ayatNya “tanda-tanda” (qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaanNya.
Versi Kedua, menurut Zafri Zamzam (1974) Datu Sanggul yang dikenal pula sebagai Datu Muning adalah ulama yang aktif berdakwah di daerah bagian selatan Banjarmasin (Rantau dan sekitarnya), ia giat mengusahakan/memberi tiang-tiang kayu besi bagi orang-orang yang mendirikan masjid, sehingga pokok kayu ulin besar bekas tebangan Datu Sanggul di Kampung Pungguh (Kabupaten Barito Utara) dan pancangan tiang ulin di pedalaman Kampung Dayak Batung (Kabupaten Hulu Sungai Selatan) serta makam beliau yang panjang di Kampung Tatakan (Kabupaten Tapin) masih dikenal hingga sekarang. Salah satu karya spektakulernya yang masih dikenang hingga kini adalah membuat tatalan atau tatakan kayu menjadi soko guru masjid desa Tatakan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru dari tatalan kayu untuk masjid Demak. Tidak ada yang tahu siapa nama asli tokoh ini, sebutan Datu Sanggul adalah nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Arsyad ketika beliau menjawab tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu, kecuali “hanya menjaga keluar masuknya nafas, kapan ia masuk dan kapan ia keluar”, sehingga dapat secara rutin pulang pergi sholat ke Masjidil Haram setiap hari Jumat.
Versi ketiga, berdasarkan buku yang disusun oleh H.M. Marwan (2000) menjelaskan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Syekh Abdus Samad, ia berasal dari Aceh (versi lain menyebutkan dari Hadramaut dan dari Palembang). Sebelumnya Datu Sanggul sudah menuntut ilmu di Banten dan di Palembang, ia menjadi murid ketiga dari Datu Suban yang merupakan mahaguru para datu yang ahli agama dan mendalami ilmu Tasawuf asal Pantai Jati Munggu Karikil, Muning Tatakan Rantau. Informasi lain yang berkembang juga ada yang menyatakan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Ahmad Sirajul Huda atau Syekh Jalil. Datu Sanggul atau Syekh Abdus Samad satu-satunya murid yang dipercaya oleh Datu Suban untuk menerima kitab yang terkenal dengan sebutan kitab Barincong, beliau juga dianggap memiliki ilmu kewalian, sehingga teristimewa di antara ketigabelas orang murid Datu Suban.
Datu Sanggul lebih muda wafat, yakni di tahun pertama kedatangan Syekh Muhammad Arsyad di Tanah Banjar. Berkat keterangan Syekh Muhammad Arsyad-lah identitas kealiman dan ketinggian ilmu Datu Sanggul terkuak serta diketahui oleh masyarakat luas, sehingga mereka yang asalnya menganggap “Sang Datu” sebagai orang yang tidak pernah shalat Jumat sehingga tidak layak untuk dimandikan, pada akhirnya berbalik menjadi hormat setelah diberitakan oleh Syekh Muhammad Arsyad sosok Datu Sanggul yang sebenarnya.
Banyak cerita yang lisan yang beredar di masyarakat berkenaan dengan keramat Datu Sanggul. Diceritakan bahwa Kampung Tatakan pernah dilanda Banjir, akibat hujan lebat, sehingga jalan-jalan di Kampung tergenang oleh air. Pas ketika hari Jumat, biasanya orang kalau mengambil air wudhu di sungai yang mengalir, dengan duduk di batang. Tetapi ketika Datu Sanggul datang dan berwudhu dalam penglihatan orang-orang di masjid beliau menceburkan diri ke sungai, tetapi anehnya ketika naik, badan beliau tidak basah.
Jamaah Masjid juga pernah menyaksikan ketika shalat, dalam beberapa menit
tubuh Datu Sanggul melayang di udara dan hilang dari pandangan orang banyak. Riwayat juga ada menceritakan tentang berpindah-pindahnya kuburan dari Datu Sanggul dari beberapa tempat, sampai yang terakhir di Tatakan.
Berdasarkan paparan di atas menjadi satu catatan penting, untuk menggagas kembali penelitian sejarah yang mengungkapkan riwayat hidup tokoh sentral masyarakat Tapin ini secara detail, guna melengkapi dan memperkaya khazanah tulisan-tulisan yang sudah ada mengenai riwayat hidup, sejarah perjuangan dan kiprah beliau di Bumi Kalimantan, seperti “Riwayat Datu Sanggul dan Datu-Datu” oleh sejarawan Banjar Drs. H. A. Gazali Usman, atau pula “Manakib Datu Sanggul”, oleh H.M. Marwan. Tenut saja, agar generasi yang hidup di masa sekarang dan masa mendatang tidak pangling
terhadap sejarah dan tokoh yang menjadi “maskot” daerah mereka. Dalam artian bukan maksud untuk mengagung-agungkan apalagi mengkultuskan mereka, tetapi untuk mengikuti jejak hidup, perjuangan dan akhlak positif sesuai prinsip ajaran agama yang telah ditorehkannya.
Wallahua’lam.
 BY _NUR ALWANI _(Be mine forever)

RIWAYAT WALI KATUM

Wali Katum


Muhammad Ramli (Wali Katum)

Nama beliau sebenarnya adalah Muhammad Ramli bin Katutut, dimasa kecil beliau bernama Artum Ali, beliau hidup apa adanya tanpa berusaha (bekerja), hari-hari beliau
habiskan hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Apabila ada makanan beliau makan tapi kalau tidak ada beliau akan puasa. Meskipun demikian beliau tidak pernah mengeluh, minta-minta dan menyusahkan orang lain. Beliau selalu menutup diri dari orang lain dan suka menyendiri, sehingga tidak banyak aktivitas beliau yang terekspos. Karena itulah di masyarakat beliau lebih dikenal dengan sebutan Wali Katum.

Kata Katum diambil dari bahasa Arab yang berarti sembunyi.
Diceritakan, beliau kalau pergi selalu membawa Al-Qur’an apabila berhenti beliau akan membacanya, hingga akhir hayat beliau Al-Qur’an tersebut tidak lagi persegi melainkan lonjong karena sisi-sisinya sudah aus terkikis lantaran sering dibaca.

Beliau wafat tanggal 24 Juni 1982 M bertepatan dengan tanggal 29 Sya'ban 1402 H pada usia sekitar 70 tahun.

Makam Wali Katum terletak di desa Tabu Darat kecamatan Labuan Amas Selatan kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.



Di dalam komplek ini terdapat 3 buah makam : 
1. Makam Wali Katum
2. Isteri Wali Katum yang bernama Shaimah binti Manshur
3. Anak Wali Katum yang bernama Siti Aisyah

Wali Katum, isteri dan anak





Makam Wali Katum yang berkelambu kuning dan makam isteri beliau

  Makam Wali Katum


Kamar Khalwat Wali Katum
 
BY _NUR ALWANI _(Be mine forever)



Senin, 18 Maret 2013

Cara Download Video Youtube Dengan Mudah Gunakan IDM

Assalamualaikum.. saya mencoba sedikit berbagi ilmu bagaimana cara download video you tube..

Tutorial yang ingin saya bagi kali ini adalah cara download video Youtube dengan mudah gunakan IDM, bagi saya ini merupakan salah satu cara paling mudah untuk download video Youtube di internet dan saya ingin rekan mengetahuinya juga.

Jikalau rekan menemukan sebuah video menarik, sehingga ingin download video Youtube tersebut, maka sekarang ini sudah banyak sekali caranya. Dan umumnya sudah di sharing di website juga blog, oleh rekan webmaster dan blogger.

Karena itu saya juga ingin berpartisipasi dengan sharing cara download video Youtube dengan IDM kepada anda semua, yang kebetulan dibawah oleh Google kehalaman ini karena mencari tutorial download video Youtube atau kalimat sejenis.

Tentunya IDM merupakan singkatan dari Internet Download Manager, merupakan perkakas download yang bisa meningkatkan kecepatan download hingga 5 kali lebih cepat. Oleh karena itu, perkakas ini saya rekomendasikan.
Dan perkakas ini telah support semua browser populer, dan terintegrasi dengannya. Jadi setiap kali kamu temukan video di internet dengan format video yang IDM support maka akan keluar tombol pemberitahuan seperti ini.


Tombol IDM Download Video Internet

Dengan kata lain, dan sebenarnya IDM tidak hanya dapat di gunakan untuk download video Youtube saja, namun semua video, dan tidak hanya file video ia juga dapat download file berformat lainnya. Sekalian saya posting disini jenis-jenis format file yang IDM support.

3GP 7Z AAC ACE AIF ARJ ASF AVI BIN BZ2 EXE GZ GZIP IMG ISO LZH M4A M4V MKV MOV MP3 MP4 MPA MPE MPEG MPG MSI MSU OGG OGV PDF PLJ PPS PPT QT R0* R1* RA RAR RM SEA SIT SITX TAR TIF TIFF WAV WMA WMV Z ZIP.
 Itulah sekilas mengenai IDM, sekarang kita langsung menuju cara download video Yotube di internet dengan mudah gunakan IDM.

1. Tentunya kamu harus memiliki IDM, maka download IMD terbaru dari tautan ini.
2. Setelah download dan install, maka IDM langsung terintegrasi dengan browser kamu. Lalu ke langkah selanjutnya.
3. Kunjungi Youtube, dan buka salah satu video yang ingin kamu download, maka tombol seperti di atas akan muncul. Seperti ini contohnya.

Download Video Youtube Dengan IDM
4. Kamu klik tombol dipanah merah itu.
5. Lalu tunggu hingga proses download selesai.

Mudah bukan cara ini?
Jadi bagi rekan semua yang ingin tahu cara download video Youtube di internet dengan mudah gunakan IDM maka bisa gunakan cara ini. Semoga bermanfaat yah.
BY _NUR ALWANI _(Be mine forever)

Berbagi Ilmu Bermamfaat

Halo sobat.. saya mengajak anda untuk berbagi ILMU.. siapa saja boleh berbagi ILMU disini.Thanks...